Manajemen Strategi
1. Pengertian Bisnis
Bisnis
diartikan sebagai seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh
orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan (produsen,
pedagang, konsumen, dan industri di mana perusahaan berada) dalam rangka
memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka. (Husein Umar, 2005).
Pengertian
strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli
dalam buku karya mereka masing-masing. Menurut Stephanie K. Marrus,
strategi didefenisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para
pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,
disertai suatu penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan
tersebut dapat dicapai.
Menurut Hamel dan Prahalad, strategi merupakan suatu tindakan yang bersifat incremental
(senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan
sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa
depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang
dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya
kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan
kompetensi inti (core competence). Perusahaan perlu mencari
kompetensi mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
Menurut Fred R. David, strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka
panjang. (Husein Umar, 2005).
2. Model Manajemen Strategi
Manajemen
strategi adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu
perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen strategi adalah proses
penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan
untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk
menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi.
Manajemen
strategi mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian
fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang diharapkan oleh pelanggan di masa depan. Dengan
demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan
bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar
yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti.
Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
0 komentar:
Posting Komentar